“Suatu ketika, saya melihat air mata Ibunda, dan saat itu juga saya bersenandung; Ibunda, oh ibunda, duhai mata bagi mataku Ibunda, oh ibunda, duhai cinta rasa cintaku Jangan pernah lenyap dari pandanganku, karena wajah Ibunda selalu berada dihadapanku Aku melihatnya dengan mata kepalaku Mengusap duka derita dengan air mata mengalir Bagaimana kesedihan bisa dihapus dengan kesed…